Monday, 30 March 2015

WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DELEGASI SERTA SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI



WEWENANG, TANGGUNG JAWAB, DELEGASI SERTA SENTRALISASI
DAN DESENTRALISASI
Hasil gambar untuk management
A.          Wewenang
1.      Arti Wewenang (Authority)
Beberapa definisi wewenang menurut beberapa pakar yaitu:
a.      Drs. Malayu S.P Hasibuan “wewenang adalah kekuasaan yang sah dan legal yang dimiliki seseorang untuk memerintah orang lain, berbuat atau tidak berbuat sesuatu”.
b.      Louis A. Allen “wewenang adalah sejumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan pada suatu jabatan”.
c.       G.R Terry “wewenang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak lain, supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu”.


d.      R.C Davis “wewenang adalah hak yang cukup yang memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan suatu tugas kewajiban tertentu”.
e.       Henry Fayol “wewenang adalah hak untuk memerintah (dalam organisasi formal) dan kekuatan (power) membuat manajer dipatuhi dan ditaati”.

Jenis-jenis wewenang (Authority) yaitu:
1. Line authority (wewenang garis) adalah kekuasaan, hak dan tanggung jawab    langsung berada pada seseorang atas tercapainya tujuan. Dalam struktur organisasi disimbolkan dengan garis
(                            ).
2.  Staff authority (wewenang staf) adalah kekuasaan dan hak “hanya” untuk memberikan data, informasi dan saran-saran saja untuk membantu lini supaya bekerja efektif dalam mencapai tujuan. Dalam struktur organisasi disimbolkan dengan garis putus-putus (                                ).
3.  Functional authority (wewenang fungsional) adalah kekuasaan seorang manajer adalah karena proses-proses, praktek-praktek, kebijakan-kebijakan tertentu atau soal-soal lain yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan oleh pegawai-pegawai lain dalam bagian-bagian lain pula. Dalam struktur organisasi disimbolkan dengan garis terputus-putus dan titik-titik (                                           ).
4.  Personality authority (wewenang wibawa) adalah kewibawaan seseorang adalah karena kecakapan, perilaku, ketangkasan dan kemampuan, sehingga disegani oleh kawan atau lawan.

2.            Sumber-Sumber Wewenang (Authority)
a.      formal authority theory (Teori wewenang formal) ; wewenang yang dimiliki seseorang bersumber dari barang-barang yang dimilikinya, sebagaimana yang diatur oleh undang-undang, hukum, dan hukum adat dari lembaga tersebut.
b.      Acceptance authority theory (Teori penerimaan wewenang) ; wewenang seseorang dari penerimaan, kepatuhan dan pengakuan para bawahan terhadap perintah dan kebijakan-kebijakan atas kuasa yang dipegangnya.
c.       Authority of the situation (wewenang diperoleh seseorang karena situasi) ; wewenang seseorang bersumber dari situasi, dimana keadaan darurat atau kejadian-kejadian luar biasa yang mana seseorang mengambil alih kekuasaan untuk menghadapi situasi-situasi tersebut.
d.      Position authority (wewenang karena posisi / jabatan dalam organisasi) ; wewenang yang diperoleh seesorang bersumber dari posisi/kedudukan superior yang dijabatnya di dalam organisasi yang bersangkutan.
e.       Technical authority (wewenang teknis) ; wewenang seseorang/operator bersumber dari komputer yang dipakai untuk memproses data.
f.       Yuridis authority  (wewenang hukum) ; wewenang itu diperoleh seseorang karena undang-undang / hukum.

B.           Tanggung jawab
Tanggung jawab (responsibility) adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau dimilikinya. Tanggung jawab timbul karena adanya hubungan antara atasan (delegator) dan bawahan (deleget), dimana atasan memberi sebagian wewenang / pekerjaannya kepada bawahannya untuk dikerjakan. Perusahaan selalu terkait dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang berada dalam lingkungan sistem sosial, maka top manajer / manajer puncak suatu perusahaan khususnya harus bertanggung jawab kepada:
1.      pemilik perusahaan
2.      karyawan perusahaan
3.      pemerintah dan konsumen

C.          Delegasi Wewenang
Delegasi wewenang  adalah proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya. Mengapa manajer gagal mendelegasikan?  Delegasi adalah faktor kritis bagi manajemen yang efektif, tetapi manejer banyak gagal dalam delegasi, alasan-alasan tersebut antara lain:
1.      Manajer merasa lebih bila mereka tetap mempertahankan hak  pembuatan keputusan.
2.      Manajer tidak bersedia menghadapi-menghadapi risiko bahwa bawahannya akan melaksanakan wewenangnya dengan salah atau gagal.
3.      Manajer kurang mempunyai kepercayaan akan kemampuan bawahannya.
4.      Manajer takut bahwa bawahan akan melaksanakan tugasnya dengan efektif sehingga posisinya sendiri terancam

Mengapa bawahan tidak menerima delegasi?
1.      Delegasi berarti bawahan menerima tambahan tanggung jawab dan akuntabilitas.
2.      Selalu ada perasaan bahwa bawahan akan melaksanakan wewenang barunya dengan salah dan menerima kritik.
3.      Banyak bawahan kurang mempunyai kepercayaan diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang pembuatan keputusan yang lebih besar.

D.          Sentralisasi  Versus Desentralisasi
Desentralisasi adalah konsep dasar yang lebih luas dan berhubungan dengan seberapa jauh manajemen puncak mendelegasikan wewenang ke bawah ke divisi-divisi, cabang-cabang atau satuan-satuan organisasi tingkat lebih bawah lainnya. Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatu organisasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi:
1.      Filsafat manajemen ; banyak manajer puncak yang sangat otokratik dan menginginkan pengawasan pusat yang kuat.
2.      Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi ; organisasi tidak mungkin efisien bila semua wewenang pembuatan keputusan ada pada satu atau beberapa manajer puncak saja.
3.      Strategi dan lingkungan organisasi ; strategi organisasi akan mempengaruhi tipe pasar, lingkungan teknologi, dan persaingan yang harus dihadapinya.
4.      Penyebaran geografis organisasi ; semakin menyebar satuan-satuan organisasi secara geografis, organisasi akan cenderung melakukan desentralisasi, karena pembuatan keputusan akan lebih sesuai dengan kondisi lokal masing-masing.
5.      Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif
6.      Kualitas manajer ; desentralisasi membutuhkan manajer yang berkualitas, karena mereka harus membuat keputusan sendiri.
7.      Keanekaragaman produk dan jasa ; semakin beranekaragam produk/jasa yang ditawarkan, organisasi cenderung melakukan desentralisasi.
8.      Karakteristik-karakteristik organisasi lainnya ; biaya dan risiko yang berhubungan dengan pembuatan keputusan, pertumbuhan organisasi, kemampuan manajemen bawah.

No comments:

Post a Comment