A.
Definisi
Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian (organizing = pembagian
kerja), jadi pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan suatu
proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang
statis. Pengertian pengorganisasian menurut beberapa pakar sebagai
berikut:
1.
Drs. Malayu S.P Hasibuan “Pengorganisasian adalah
proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang
dipelukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas
ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara
relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan
aktivitas-aktivitas tersebut”.
2.
George R.Terry “Pengorganisasian adalah tindakan
mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang,
sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan demikian memperoleh
keputusan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi
lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu”.
3. Drs. Malayu S.P Hasibuan “ Organisasi
adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu”.
4.
James D. Mooney “Organisasi adalah setiap bentuk
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama”.
5. Chester I. Barnard “Organisasi adalah
suatu sistem kerja sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh dua
orang atau lebih”.
6. Koonzt & O’Donnel “Organisasi adalah
pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang
sruktural, baik secara vertikal, maupun secara horizontal di antara
posisi-posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan perusahaan”.
B.
Azas-Azas
Organisasi
Untuk
terwujudnya suatu organisasi yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan
kebutuhan, secara selektif harus didasarkan pada asas-asas (prinsip-prinsip)
organisasi yaitu :
1.
Principle of organizational objectives (asas tujuan
organisasi)
2.
Principle of unity of objective (asas kesatuan tujuan)
3.
Principle of unity of command (asas kesatuan
perintah)
4.
Principle of the span of management (asas rentang
kendali)
5.
Principle of delegation of authority (asas pendelegasian
wewenang)
6.
Principle of parity of authority and responsibility
(asas keseimbangan wewenang dan tanggung jawab)
7.
Principle of principle of responsibility (asas tanggung
jawab)
8.
Principle of departementation (principle of
division of work: asas pembagian kerja)
9.
Principle of principle of personel placement (asas
penempatan personalia)
10.
Principle of scalar chain (asas jenjang berangkai)
11.
Principle of efficiency (asas efisiensi)
12.
Principle of continuity (asas keseimbangan)
13.
Principle of coordination (asas koordinasi)
C.
Struktur Organisasi
Definisi struktur organisasi menurut beberapa
pakar :
1.
The
liang gie “struktur organisasi adalah kerangka yang
mewujudkan pola tetap dari hubungan-hubungan di antara bidang-bidang kerja,
maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan dan peranan masing-masing dalam
kebulatan kerja sama”.
2.
Drs.
Malayu S.P hasibuan “struktur
organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan type organisasi,
pendepartemenan organisasi kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan
hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem
pimpinan organisasi”.
Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi sbb:
1. Strategi
organisasi untuk mencapai
tujuannya. Dimana struktur mengikuti strategi, strategi akan menjelaskan
bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun di antara para
manajer dan bawahan.
2. Teknologi
yang digunakan. Dimana
perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa
akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3. Anggota
(karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan dan cara berpikir para
anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam
merancang struktur organisasi.
4. Ukuran
organisasi. Dimana
besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya akan
sangat mempengaruhi struktur organisasi.
D.
Rentang Kendali
Kenapa rentang kendali perlu dalam suatu
organisasi? Rentang kendali perlu dalam suatu organisasi, karena adanya “limits
factor : keterbatasan” manusia, yaitu: keterbatasan waktu, pengetahuan,
kemampuan, dan perhatian.
Rentang kendali adalah jumlah bawahan langsung
yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer.
Faktor-faktor yang membatasi besar-kecilnya
rentang kendali yaitu:
1.
sifat dan terincinya rencana
2.
latihan-latihan dalam perusahaan
3.
posisi pemimpin dalam struktur organisasi
4.
dinamis atau statisnya organisasi
5.
kemampuan dan kecanggihan komunikasi
6.
tipe pekerjaan yang dilakukan
7.
kecakapan dan pengalaman manajer
8.
tingkat kewibawaan dan energi manajer
9.
dedikasi dan partisipasi bawahan
E.
Dasar-dasar Pendepartemen
Apa asas pendepartemenan itu? Asas pendepartemenan
adalah mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang sama dan berkaitan erat ke dalam
suatu unit kerja (bagian). Dasar-dasar pendepartemenan yaitu:
1. Enterprise function
(fungsi-fungsi perusahaan)
2.
Management
function (fungsi-fungsi manajemen)
3. Process
product (proses produksi)
4. Product
(dasar produk/ hasil)
5. Customer
(dasar pasar/ langganan)
6. Territory
(dasar wilayah/ tempat)
7. Time
(dasar waktu/shift)
8. Simple
number (dasar jumlah)
9. combination
10. matriks
F.
Macam-macam Organisasi
Macam-macam oranisasi yaitu:
1.
berdasarkan
proses pembentukannya (Terbagi atas dua yaitu: (1) Organisasi formal (2)
Organisasi informal).
2.
berdasarkan
kaitan hubungannya dengan pemerintah (Terbagi atas dua yaitu: (1) Organisasi resmi, (2) Organisasi tidak
resmi).
3.
berdasarkan
skala (ukuran) besar kecilnya (Terbagi atas tiga yaitu: (1) Organisasi besar,
(2) Organisasi sedang, (3) Organisasi kecil).
4.
berdasarkan
tujuannya(Terbagi atas dua yaitu: (1) Organisasi social, (2) Organisasi
perusahaan).
5.
berdasarkan
organization chart/bagan organisasinya (Terbagi atas empat yaitu: (1) berbentuk segitiga vertikal, (2)
berbentuk segitiga horizontal, (3) berbentuk lingkaran dan setengah lingkaran,
(4) berbentuk bulat oval).
6.
berdasarkan
tipe-tipe / bentuknya (Terbagi atas lima yaitu: (1) Organisasi lini, (2)
Organisasi lini dan staf, (3) Organisasi fungsional, (4) Organisasi lini, staf,
dan fungsional, (5) Organisasi komite).
G.
Teori Organisasi
Untuk mempelajari perkembangan organisasi
dilakukan melalui pendekatan-pendekatan organisasi sbb:
1. Pendekatan
klasik
Pendekatan klasik (tradisional) ini
didasarkan pada “teori mesin”. Pendekatan ini memperhatikan pembagian kerja,
spesialisasi dan standar dalam mendesain organisasi, sehingga organisasi yang
dibentuk dapat efektif dan efisien (efisien dan efektif artinya agar unsur
manajemen (6M) berdaya guna dan berhasil guna) untuk mencapai tujuan.
2. Pendekatan
tingkah laku
Pendekatan
tingkah laku ini menekankan pentingnya memperhitungkan aspek manusia secara utuh
dalam mendesain suatu struktur organisasi. Yang menjadi bahan penelitian utama
adalah “tingkah laku manusia” dalam organisasi ; penelitinya adalah para ahli
psikologi, sosiologi, dan antropologi yang ingin mengetahui faktor-faktor apa
yang membentuk kerja sama manusia
dalam mencapai tujuan organisasi.
3. Pendekatan
struktur
Peter
E. Drucker (1946) seorang ahli hukum dan wartawan di Jerman dan Austria,
yang mana dalam teori organisasinya mencoba menjawab pertanyaan “struktur
apakah yang dibutuhkan dan bagaimanakah seharusnya struktur itu dibangun?”.
Mengemukakan 3 cara untuk menemukan struktur yang membantu pencapaian tujuan
yaitu:
a.
analisis kegiatan
b.
analisis keputusan
c.
analisis hubungan
Mengemukakan tiga rancangan pembangunan struktur :
a. struktur itu diorganisasi demi prestasi
perusahaan.
b. struktur itu seharusnya terdiri dari
tingkatan-tingkatan manajemen yang jumlahnya sesedikit mungkin.
c. harus ada peluang untuk pendidikan,
pelatihan, dan pengujian manajer puncak masa depan yaitu dengan memberikan
tanggung jawab kepada manajer yang masih muda untuk menjabat suatu kedudukan
yang bila terjadi kegagalan tidak membahayakan perusahaan.
4. Pendekatan
sistem
Menekankan bahwa organisasi bukanlah suatu “sistem
tertutup”, tetapi suatu “sistem terbuka” yang harus berinteraksi dengan
lingkungan. Dalam sistem terbuka terdapat dua interaksi yaitu interaksi
internal dan interaksi eksternal.
H.
Reogranisasi
dan Restrukturisasi Organisasi
Reorganisasi adalah penyusunan kembali suatu organisasi, baik
anggaran dasar, anggaran rumah tangganya maupun strukturnya, supaya organisasi
itu lebih efektif dalam mencapai tujuan. Reorganisasi dilakukan karena tuntutan
internal dan eksternal. Internal yaitu tuntutan dari dalam organisasi karena
semakin maju atau mundur. Eksternal yaitu tuntutan dan dorongan dari luar
organisasi.
Restrukturisasi adalah perubahan struktur suatu
organisasi baik secara vertikal maupun horizontal, agar lebih efektif membantu
tercapainya tujuan. Restrukturisasi ini dilakukan karena struktur organisasi
tidak efektif lagi, akibat adanya kemajuan atau kemunduran perusahaan.
No comments:
Post a Comment