Civil Society
sebagai Indikator Keberhasilan Pembangunan.
Di indonesia
pada hakikatnya proses pembangunan masih sarat oleh prakarsa pemerintah dan
aparatnya baik dari segi perencanaan maupun pelaksanannya, walaupun pemerintah
indonesia secara formal mengatakan bahwa partisipasi rakyat dalam pembangunan
merupakan unsur yang paling penting dalam menciptakan keberhasilan pembangunan
Indonesia.
Sebagai pembuktiannya, pmerintah mendirikan organisasi - organisasi seperti
LKMD, PKK, HKTI di tingkat kecamatan dan partai politik di tingkat
nasional.
Hambatan-
hambatan organisasi tersebut untuk mendukung terciptanya masyarakat madani
yaitu :
a)
Organisasi
tersebut bukan organisasi yang bersifat otonom. Program, dana dan pengurus
terdiri dari pejabat atau mantan pejabat pemerintahan. Masyarakat memandangnya baik-aik saja, akan tetapi oknum-oknum
tertentu ada yang bisa menghambat jalannya suatu proses pembangunan.
b)
Lemahnya partai
politik dan pers indonesia.
c)
Akibat absennya
civil society dalam proses pembangunan indonesia walaupun hampir meninggalkan
era pembangunan 25 tahun tahap pertama pembagunan indonesia belum mampu
menciptakan kehidupan soisal budaya politik modern bagi bangsa indonesia yang
mampu menjadi dasar bagi pembangunan manusi indonesia sutuhnya.[22]
Sehubungan
dengan adanya hambatan – hambatan tersebut, mengakibatkan tatanan masyarakat
yang madani secara utuh belum bias tercapai di Indonesia. Selain itu, masih ada
factor lain diantaranya korupsi yang kian merakyat dan membudaya, kolusi yang
menelurkan pejabat – pejabat yang kurang bertanggung jawab serta nepotisme yang
menjadikan persaingan kehidupan yang tidak sehat dan penuh kecurangan. Jauh
dari tolok ukur sebagai masyarakat yang madani.
No comments:
Post a Comment